Jumat, 04 November 2011

UPAYA PENINGKATAN PERAN AKTIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PELAJARAN AGAMA ISLAM DENGAN METODE KERJA KELOMPOK DI SDN 001 UKUI


A.    Latar Belakang
konsep mengajar sebagai proses menyampaikan materi pelajaran, menempatkan siswa sebagai objek yang harus menguasai materi pelajaran. Mereka dianggap sebagai individu yang belum memahami apa yang harus dipahami, sehingga melalui proses pengajaran mereka dituntut memahami segala sesuatu yang diberikan guru. Peran siswa adalah sebagai penerima informasi yang diberikan guru. Kadang-kadang jenis informasi dan pengetahuan yang harus dipelajari tidak berpijak dari kebutuhan siswa, baik dari segi pengembangan bakat maupun dari minat siswa akan tetapi berangkat dari pandangan apa yang menurut guru dianggap baik dan bermanfaat.
Peran guru sebagai pengelola kelas merupakan peran yang sangat penting. Bagaimana dalam pengajaran klasikal, efektifitas belajar mengajar sangat ditentukan oleh kepiawaian guru dalam mengatur dan mengarahkan kelas.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana belajar mengajar. Terdapat beberapa jenis perilaku yang dapat mengganggu iklim belajar mengajar.
Tidak adanya atau kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang sedang dibahas merupakan salah satu perilaku siswa yang dapat mengganggu iklim belajar mengajar. Prilaku tersebut biasanya ditunjukan oleh tindakan-tindakan tertentu misalnya mengobrol ktika guru sedang menjelaskan, atau melakukan aktifitas lain yang tidak ada kaitannya dengan materi pelajaran seperti membaca buku atau majalah, malah sering ditemukan ada siswa yang sengaja menggambar wajah guru yang sedang mengajar. Kejadian-kejadian semacam ini merupakan awal dari terjadinya iklim belajar mengajar.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil merupakan strategi yang banyak dianjurkan oleh para pendidik. Strategi ini dapat dilakukan untuk mengajarkan materi-materi khusus. Kerja kelompok merupakan strategi pengajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa dituntut untuk memperoleh pengetahuan sendiri melalui bekerja secara bersama-sama. Tugas guru hanyalah memonitor apa yang dikerjakan siswa, yang ingin diperoleh melalui kerja kelompok adalah kemampuan interaksi sosial, atau kemampuan akademik atau mungkin juga keduanya.
Kerja kelopmpok bertujuan :
1.      Guru ingin meningkatkan pemahaman siswa mengenai isi atau materi pelajaran melalui penyelidikan dan diskusi dengan teman-temannya;
2.      Guru ingin meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi
3.      Guru ingin meningkatkan motivasi siswa dan menambah partisipasi dalam kegiatan belajar;
4.      Guru ingin mengikutsertakan siswa dalam menganalisis beberapa bagian isi pelajaran, akan tetapi waktu tidak mencukupi apabila seluruh siswa menganalisis seluruh isi  materi pelajaran tersebut.
5.      Guru ingin meningkatkan kemapuan siswa dalam memecahkan masalah dan menyadari bahwa masalah itu dapat dipecahkan dengan berbagai cara;
6.      Jika alat atau fasilitas yang tersedia sangat terbatas, sehingga melalui kelompok kerja alat tersebut dapat digunakan secara bergiliran.

B.       Idealita
Dalam proses ini peserta didik terutama mengalami keterlibatan intelektual-emosional, disamping keterlibatan fisiknya, maka idealnya guru yang profesional harus mengetahui situasi kelas agar terciptanya out put yang baik. Dalam hal ini idealita dalam pembelajaran kelompok yaitu :
1.      Guru membina serta mendorong peserta didik dalam meningkatkan kegairahan peserta didik /siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar-mengajar.
2.      Sikap guru tidak mendominasi kegiatan belajar mengajar.
3.      Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menurut cara, irama serta tingkat kemampuan masing dalam proses belajar mengajar mengajar.
4.      Guru mampu untuk menggunakan bermacam strategi belajar-mengajar serta pendekatan multimedia dalam proses belajar mengajar.
5.      Siswa berani untuk mewujudkan minat, keinginan serta dorongan yang terdapat pada anak dalam suatu proses belajar-mengajar.
6.      Pada diri peserta didik tumbuh kreatifitas dalam menyelesaikan kegiatan belajarnya hingga mencapai tingkat keberhasilan dalam suatu proses belajar mengajar.

C.    Realita
1.      Guru tidak mampu membina serta mendorong peserta didik dalam meningkatkan kegairahan peserta didik /siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar-mengajar.
2.      Sikap guru  mendominasi kegiatan belajar mengajar,
3.      Guru tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menurut cara, irama serta tingkat kemampuan masing dalam proses belajar mengajar mengajar.
4.      Guru belum mampu untuk menggunakan bermacam strategi belajar-mengajar serta pendekatan multimedia dalam proses belajar mengajar.
5.      Siswa tidak berani untuk mewujudkan minat, keinginan serta dorongan yang terdapat pada dirinya dalam suatu proses belajar-mengajar.
6.      Pada diri peserta didik tidak tumbuh kreatifitas dalam menyelesaikan kegiatan belajarnya hingga mencapai tingkat keberhasilan dalam suatu proses belajar mengajar.
7.      Proses belajar mengajar yang dilaksanakan di dalam kelas sering membuat siswa bosan dan aktif

D.    Permasalahan
1.      Siswa kurang bergairah dalam belajar.
2.      Siswa kurang aktif dalam diskusi.
3.      Siswa yang memilkiki kemampuan kurang cenderung pasif.
4.      Siswa yang cenderung egois.

E.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pembelajaran dengan metode kerja kelompok dapat membuat siswa menjadi aktif ?
2.      Apakah pembelajaran dengan metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

F.     Daftar Pustaka
1.                                  Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta : Quantum Teaching, 2005
2.                                  Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung : PT. Imperial Bhakti Utama, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar